20 Maret 2025
Bemunmarchive
UMKM bukan hanya sektor ekonomi, melainkan tulang punggung yang menopang ketahanan bangsa. Dalam berbagai fase sejarah perekonomian Indonesia—baik di masa krisis moneter maupun saat pandemi global—UMKM terbukti menjadi sektor yang paling adaptif, resilien, dan inklusif. Menyadari urgensi tersebut, sebuah forum strategis bertajuk “Peran UMKM dalam Menjaga Stabilitas Perekonomian Nasional” diselenggarakan pada Kamis, 20 Maret 2025, di Ballroom D, Lantai 1, Menara Phinisi, Gunung Sari.
Kegiatan ini dihadiri oleh 165 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, pelaku UMKM, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka untuk memperkuat kesadaran bersama akan pentingnya ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing.Dalam suasana Ramadan yang penuh semangat kolaborasi dan refleksi, acara ini menghadirkan tiga narasumber yang memiliki kompetensi dan rekam jejak luar biasa dalam bidang ekonomi kerakyatan dan kebijakan publik, yaitu:
🔹 Andi Azizah Irma Wahyudi Yati, S.AP., M.Si. Praktisi pemerintahan yang memahami dinamika regulasi dan pemberdayaan UMKM dari perspektif kebijakan daerah. 🔹 Prof. Dr. H. Anwar Ramli, S.E., M.Si. Akademisi senior yang telah lama berkecimpung dalam kajian ekonomi pembangunan dan pemberdayaan sektor informal. 🔹 Syamsul Rijal Madani, S.E. Praktisi dan penggiat UMKM yang aktif mendorong gerakan ekonomi berbasis komunitas dan digitalisasi usaha mikro. Diskusi yang berlangsung menggarisbawahi bahwa penguatan UMKM bukan hanya soal permodalan dan pelatihan, melainkan tentang membangun ekosistem ekonomi yang terhubung—mulai dari akses pasar, inovasi teknologi, hingga keterlibatan generasi muda dalam menciptakan wirausaha baru. Para narasumber juga menekankan bahwa keberpihakan terhadap UMKM harus hadir dalam bentuk konkret: regulasi yang berpihak, kolaborasi lintas sektor, hingga pendampingan berkelanjutan. Terlebih di tengah potensi disrupsi digital dan ketidakpastian ekonomi global, UMKM perlu diberi ruang untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber. Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara mahasiswa, pelaku UMKM, dan akademisi dalam menciptakan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi sektor UMKM.